Assalamu'alaikum Wr.Wb
Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas tenyang internet protocol versi 6 (ipv6), nah mungkin ada yang tahu kenapa ipv6 ada?
jawabanya akan kita bahas pada ulusan berikut
Internet Protocol version 6 adalah protokol internet generasi baru yang menggantikan protokol versi sebelumnya (IPv4). Tujuan utama diciptakan IPv6 karena keterbatasan ruang alamat di IPv4 yang hanya terdiri dari 32 bit.
Apa Masalah IPv4?
Ketika
dibuat tahun 1981, IP versi 4 mengunakan 32-bit alamat, atau “hanya”
sekitar 232 (4,3 milyar) alamat. Dari jumlah itu, sekitar 18 juta alamat
digunakan untuk private network dan 270 juta untuk multicast adresses,
sehingga tidak bisa digunakan untuk publik. Sebenarnya jumlah yang
tersisa masih sangat banyak, namun lebih banyak lagi perangkat yang
terhubung ke internet. Alhasil, alokasi alamat yang dimiliki IPv4 sudah
tidak mencukupi lagi. Karena itulah kita membutuhkan IP versi 6 yang
memiliki lebih banyak alamat.
Kapan Alamat IPv4 akan Habis?
Tergantung
area, tapi setidaknya 1 sampai 3 tahun lagi. Ribut-ribut kemarin lebih
disebabkan APNIC (organisasi yang mengatur penggunaan IP di Asia
Pasifik) telah meminta dua tambahan blok IP Address ke IANA (yang
mengatur penggunaan IP sedunia). Permintaan tersebut menyebabkan blok IP
Address yang tersisa tinggal 5 (satu blok memiliki 16,8 juta alamat).
Sesuai peraturan, jika blok IP yang tersisa tinggal lima, maka harus
langsung dibagi ke 5 pengurus IP di tiap benua.
Seberapa
lama IP Address itu akan habis tergantung laju penggunaan internet di
benua tersebut. Benua dengan laju penggunaan internet cepat seperti Asia
Pasifik atau Amerika Utara mungkin dapat menghabiskan blok yang tersisa
dalam tempo 1 tahun. Namun bagi benua yang penetrasi internetnya sudah
meluas seperti Eropa, atau yang penetrasi internetnya masih lambat
seperti Afrika dan Amerika Latin, waktu yang tersisa bisa tahunan.
Jadi IPv4 benar-benar habis?
Sebenarnya
masih ada beberapa blok di luar sana yang tidak terpakai. Bahkan
menurut John Heideman, peneliti dari University of Southern California,
penggunaan IPv4 sebenarnya hanya 14%. Namun agak sulit menarik kembali
IP Address yang sudah terlanjur tersebar. Sumber permasalahannya terjadi
awal perkembangan internet, ketika pembelian alamat IPv4 cuma terbagi
dalam 3 pilihan blok: /8 (16,7 juta alamat), /16 (65 ribu alamat), dan
/24 (256). Bagi perusahaan atau universitas yang membutuhkan (misalnya)
67 ribu IP Address, mereka mendapatkan satu blok /8 sejumlah 16,7 juta
alamat.
Beberapa pihak
seperti Universitas Stanford atau Departemen Pertahanan AS telah dengan
sukarela mengembalikan IP Address yang tidak mereka gunakan. Namun masih
banyak pihak seperti MIT, IBM, Apple, AT&T, atau Ford Motor yang
belum menentukan sikapnya. Pihak ARIN bisa saja meminta mereka
mengembalikan jatah itu, namun mengingat populasi IPv4 yang kini
terbatas, pemilik IPv4 tersebut bisa saja menjadikannya sebagai aset
berharga. Bahkan belakangan tersembul kabar beberapa pihak yang masih
memiliki blok IPv4 menjualnya dengan harga tinggi.
IPv6 vs IPv4
Kelebihan IPv6 dengan IPv4 antara lain:
- Ruang alamat IPv6 yang lebih besar yaitu 128 bit.
- Pengalamatan multicast, yaitu pengiriman pesan ke beberapa alamat dalam satu group.
- Stateless address autoconfiguration (SLAAC), IPv6 dapat membuat alamat sendiri tanpa bantuan DHCPv6.
- Keamanan lebih bagus dengan adanya default sekuriti IPSec.
- Pengiriman paket yang lebih sederhana dan efisien.
- Dukungan mobilitas dengan adanya Mobile IPv6.
IPv6 bisa mengatasi keterbatasan alamat tersebut?
Iya,
karena kapasitas pengalamatan ini naik dari 32-bit menjadi 128-bit
(2128) atau tepatnya 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456
alamat IP. Di masa datang alamat sebanyak itu mungkin juga akan habis,
namun setidaknya situasi terkendali sampai ratusan tahun dari sekarang.
Sistem
pengalamatannya IPv6 sendiri menggunakan delapan kelompok kuartadesimal
yang dipisahkan titik dua. Ini berbeda dengan sistem pengalamatan IPv4
yang menggunakan empat kelompok tridesimal.
IPv4 ----> 192.168.0.1
IPv6 ----> 2001: cdba: 0000:0000:0000:0000:3257:9652
Wah, Beda Banget ya?
Iya.
Secara nama beda, secara teknologi pun berbeda. Itulah mengapa kedua
protokol ini tidak saling kompatibel. Komputer yang ber-IPv4 tidak dapat
menemukan mail server ber-IPv6, begitu pula sebaliknya.
Namun
bukan berarti internet akan macet. Paket yang dikemas dalam sistem IPv6
bisa dikemas ulang menjadi paket IPv4 sehingga komunikasi data tetap
bisa terjadi. Namun cara ini tentu saja merepotkan dan boros sumber
daya, sehingga berpotensi menurunkan kecepatan internet secara
signifikan. Karena itu, cara terbaik adalah semua orang pindah ke IPv6.
Oke, saya akan migrasi ke IPv6. Bagaimana caranya?
Untuk
mengadopsi IPv6, dibutuhkan dukungan hardware maupun software. Di sisi
end-product alias perangkat yang kita gunakan sehari-hari, relatif tidak
ada masalah. Mayoritas kartu jaringan di dalam komputer, notebook,
maupun smartphone masa kini telah mendukung IPv6. Begitu pula di sisi
software. Windows sejak generasi XP Service Pack 1 sudah mendukung IPv6,
begitu pula Mac OS X versi 10.2 dan semua distro Linux.
Akan
tetapi, masalah mulai rumit ketika menyentuh perangkat akses internet,
seperti modem Anda. Mayoritas modem yang diberikan penyedia jasa
internet belum mendukung IPv6, sehingga harus diganti atau di-upgrade.
Di sisi backbone, permasalahan lebih pelik lagi. Server, router,
load-balancer, dan semua node harus diganti agar mendukung IPv6.
Jadi
inti permasalahan bukan di sisi pengguna biasa, namun di sisi
infrastruktur. Karena besarnya usaha dan investasi yang harus
dikeluarkan, proses migrasi ini bisa berlangsung tahunan.
Jadi, industri belum siap?
Siap
tidak siap, kita harus pindah. Beberapa negara seperti Amerika Serikat,
Kanada, Perancis, Jepang, China, dan Korea Selatan juga sudah melakukan
beberapa kebijakan untuk mendorong percepatan migrasi IPv6.
Dan
pada tanggal 8 Juni 2011 besok, diadakan Hari IPv6 sedunia. Agenda
besarnya adalah melakukan uji coba IPv6 selama 24 jam. Perusahaan yang
ikut serta antara lain Google, Facebook, Yahoo, Akamai, dan Limelight
Networks. Mudah-mudahan, langkah ini bisa mendorong industri untuk
bermigrasi ke IPv6.
Sumber : http://www.infokomputer.com/umum/mengenal-ipv6
1 komentar
Casino & Hotel - Mapyro
Casino & Hotel 당진 출장안마 · A Casino at the corner of South St Paul and Cedar Park Drive, 구리 출장안마 Cedar Park, MO 64116 · The Casino at the corner 광양 출장샵 of South 과천 출장안마 St. Paul and 청주 출장샵 Cedar Park Drive,
Posting Komentar