subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan
yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask
untuk dijadikan Network ID baru.
Analogynya seperti dibawah ini.
Jika
terdapat 120 orang siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila
seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 4 kelas sehingga
masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa dari pada dijadikan 1
kelas besar tanpa ada pembagian. Kosep pembagian seperti inilah yang
dianut dalam subnetting.
Contoh:
Alamt
IP 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0 didefinisikan
sebagai kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting
hanya memiliki satu alamat network dengan 254 buah alamat IP yang dapat
dibuat (192.168.10.1 s/d 192.168.10.254).
Sekarang kita akan
membagi network yang sudah ada kedalam beberapa sub network menggunakan
teknik subnrtting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID yang ada
pada subnet mask dengan angka 1.
Sebelum subnetting:
IP addres : 192.168.10.0
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0
Stelah DiSubnetting Menjadi:
IP addres : 192.168.10.0
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192
Perhatikan
bilangan biner yang di ganti, 2 bit angka 0 pada bagian Host ID saya
ganti dengan 11 sehingga didapatkan subnet baru 255.255.255.192(anda
tentu diperbolehkan mengganti dengan biner 111.1111.11111.111111 atau
1111111). Terus apa yang bisa lita lakukan dengan subnet yang baru
tersebut?, Biasanya pembahasanya meliputi :
Berapa jumlah subnet?
Berapa jumlah host persubnet?
Berapa jumlah rentang Ip dan Ip yang bisa digunakan?
nah dibawah ini akan saya bahas... ;)
1). Menentukan Jumlah subnet (Sub Jaringan) baru yang terbentuk.
gunakan
rumus 2^n-2 dengan n adalah jumlah bit 1 pada host ID yang telah
dimodifikasi(11000000), maka didapat 2^n-2 =2. jadi IP 192.168.10.0
setelah
di subnetting didapatkan 2 subnet baru.
2. Menetukan Jumlah Host persubnet (Per sub Jaringan)
Gunakan rumus 2^h-2, dengan h adalah jumlah bit 0 pada host ID (11000000),maka
di
dapat 2^h-2=62, jadi terdapat 62 host persubnet. atau dengan kata lain
dari 2 kelompok sub jaringan yang ada, masing-masing sub jaringan dapat
menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.
Perhatian: karena pada contoh ini kita menggunakan kelas c, jadi penghitungan bit 0
hanya dilakukan mulai dari octat ke 4 saja. untuk kelas A anda harus menhitungnya
mulai dari octat ke 2,3 dan 4 serta kelas B mulai dari octat ke 3 dan 4 selama octat-octat
tersebut tidak bernilai 1.
3. Menentukan Block subnet dan rentang IP Address
Block
subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka
dibelakang subnet musk yang telah dimodifikasi, 256-192=64, setelah itu
jumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka
dibelakang subnet sehingga didapat 64+64=128, 128+64=192. jadi kelompok
IP address yang diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah 64:
192.168.10.64 s/d 192.168.127, subnet ke 1
192.168.10.128 s/d 192.168.191, subnet ke 2
4. Menentukan IP Address yang bisa digunakan.
Dari rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan
sebagai alamat IP sebuah Host, selengkapnya
Sub jarinagn ke 1.
Alamat subnet : 192.168.10.64
Alamat Host pertama : 192.168.10.65
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126
Alamat Broadcast : 192.168.10.127
Sub jarinagn ke 2.
Alamat subnet : 192.168.10.128
Alamat Host pertama : 192.168.10.129
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190
Alamat Broadcast : 192.168.10.191
Alamat Address yang bisa digunakan adalah mulai dari alamat host pertama
sampai dengan alamat yang terakhir pada masing-masing subnet.
dari contoh dan penjelasan diatas, ada beberapa alasan mengapa kita
perlu melakukan subnetting.
mengurangi kepadatan lalulintas data: sebuah LAN dengan 254 host akan lebih padat
lalu lintas datanya dibandingkan dengan sebuah LAN dengan 64 host.
Meningkatkan unjuk jaringan: semakin banyak jumlah host, akan semakin
kecil kesempatan masing-masing host dalam mengakses data-data dalam
jaringan yang artinya mengurangi unjuk kerja dari jaringan itu sendiri.
Penyederhanaan dalam pengelola: Jaringan yang jauh, banyaknya jumlah komputer yang
harus di hubungkan akan mudah dikelola bila dibuatkan jaringan sendiri ketimbang
harus dijadikan satu jaringan besar.
0 komentar
Posting Komentar