Frame
Relay merupakan suatu layanan data paket yang memungkinkan beberapa
pengguna menggunakan satu jalur transmisi pada waktu yang bersamaan.
Untuk lalu lintas komunikasi yang padat, Frame Relay jauh lebih efisien
daripada sirkit sewa (leased line) yang disediakan khusus untuk satu
pelanggan (dedicated), yang umumnya hanya terpakai 10% sampai 20% dari
kapasitas lebarpita (bandwidth)-nya. Dalam teknik telekomunikasi,
penyakelaran paket (packet switching) dikembangkan untuk memenuhi
komunikasi data yang sifatnya cepat dan akurat. Sebuah paket dapat
digambarkan seperti sebuah amplop atau sampul surat tercatat; mempunyai
alamat tujuan, alamat pengirim atau alamat kembali jika kiriman tidak
sampai, dan tentu saja isi pesannya atau berita-nya sebagai hal yang
pokok.
Dalam paket yang
berisi data elektronik, masih dilengkapi dengan deteksi kesalahan, ada
pula konfirmasi dari si penerima dalam bentuk kode yang dikirim kembali
ke pengirim, apakah paket dapat diterima secara utuh. Pada paket data
ini ada istilah frame (bingkai) yakni yang menyatakan batas bingkai
sebuah paket. Batas frame ditandai dengan flag. Demikianlah sehingga
data dibawa sepanjang jalur komunikasi dalam bentuk frame-frame.
Struktur dasar sebuah frame adalah seperti terlihat pada
Gambar 1. (a) Struktur dasar frame, (b) Field informasi pada X.25
(c) Struktur frame pada Frame Relay, dan (d) Format header pada Frame Relay
(c) Struktur frame pada Frame Relay, dan (d) Format header pada Frame Relay
GFI = General Format Identifier
LCN = Logical Channel Number
LGN = Logical Channel Group Number
PKT TYPE ID = packet type identification
FCS = Frame check sequence
DLCI = data link connection Indentifier
C/R = Command/response field bit
(application specific-not modified by network)
FECN = Forward Explicit Congestion notification
BECN = Backward Explicit Congestion notification
DE = Discard Eligibility Indicator
EA = Address Extension
(allow indication of 3 or 4 byte header)
LCN = Logical Channel Number
LGN = Logical Channel Group Number
PKT TYPE ID = packet type identification
FCS = Frame check sequence
DLCI = data link connection Indentifier
C/R = Command/response field bit
(application specific-not modified by network)
FECN = Forward Explicit Congestion notification
BECN = Backward Explicit Congestion notification
DE = Discard Eligibility Indicator
EA = Address Extension
(allow indication of 3 or 4 byte header)
Gambar 1a, sedang Gambar 1b menyatakan uraian isi information field pada paket X.25. Gambar 1c dan 1d masing
masing menyatakan struktur frame dan header (kepala paket) pada Frame
Relay. Header merupakan data tambahan pada informasi yang dikirimkan,
berisi tanda pengenal pengirim maupun penerima serta tanda-tanda lain
yang diperlukan untuk menjamin penyampaian yang benar dari seluruh
informasinya (lihat Gambar 1b dan 1d).
Standar
internasional untuk akses jaringan dengan penyakelaran paket yang
pertama muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (kini
ITU-T) pada tahun 1976. Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata
jauh lebih efektif daripada X.25, karena X.25 kerjanya menjadi lambat
karena adanya koreksi dan deteksi kesalahan. Frame Relay memiliki
sedikit perbedaan; ia mendefinisikan secara berulang header-nya pada
bagian awal dari frame seperti terlihat pada Gambar 1d, sehingga
dihasilkan header frame normal 2-byte (satu byte atau octet terdiri dari
delapan bit). Header Frame Relay dapat juga diperluas menjadi tiga atau
empat byte untuk menambah ruang alamat total yang disediakan. Dalam
gambar-gambar yang mengilustrasikan jaringan-jaringan Frame Relay,
piranti-piranti pengguna ditunjukkan sebagai pengarah-pengarah LAN,
karena hal tersebut merupakan aplikasi Frame Relay yang berlaku secara
umum. Tentu saja mereka dapat juga merupakan jembatan-jembatan LAN, Host
atau front-end processor atau piranti lainnya dengan sebuah antarmuka
Frame Relay.
Header Frame Relay terdiri dari deretan angka sepuluh bit, DLCI (Data
Link Connection Identifier)-nya merupakan nomor rangkaian virtual Frame
Relay yang berkaitan dengan arah tujuan frame tersebut. Dalam hal
hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port yang
merupakan LAN pada sisi tujuan yang akan dicapai. Adanya DLCI tersebut
memungkinkan data mencapai simpul (node) Frame Relay yang akan dikirimi
melalui jaringan dengan menempuh proses tiga langkah yang sederhana
yakni:
- Memeriksa integritas dari frame-nya dengan menggunakan FCS (Frame Check Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui adanya suatu kesalahan, frame tersebut akan dibuang.
- Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link (hubungan) yang dimaksud, frame akan dibuang.
- Mengirim ulang (disebut mrelay) frame tersebut menuju tujuannya dengan mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah dispesifikasikan dalam daftar tabelnya.
Dengan
demikian, simpul Frame Relay tidak melakukan banyak langkah pemrosesan
sebagaimana halnya dalam protokol-protokol yang mempunyai keistimewaan
penuh seperti X.25.
Gambar 2
membandingkan kesederhanaan Frame Relay dengan pemrosesan pada X.25
yang lebih kompleks. Demi praktisnya gambar tersebut mencerminkan jalur
dari suatu paket data yang sudah valid. Deskripsi yang menunjukkan
pemrosesan langkah-langkah untuk error recovery (pemulihan akibat adanya
kesalahan) dan frame non-informasi untuk X.25 akan jauh lebih rumit.
Rangkaian-rangkaian pada Frame Relay merupakan rangkaian Virtual Circuit
(VC). VC ini diatur sejak awal secara administratif baik oleh operator
jaringan melalui sistem manajemen jaringan ( disebut PVC; permanent
virtual circuit), maupun melalui suatu basis call-by-call dalam aliran
data normal dengan menggunakan suatu perintah dari pengguna jaringannya
(disebut SVC; switched virtual circuit). Untuk X.25, metode normal
penciptaan panggilan (call set-up) adalah dengan SVC. Karena VC pada
Frame Relay pada umumnya menentukan atau mendefinisikan suatu hubungan
antara dua LAN. Sebuah VC baru tentu dibutuhkan jika akan memasang
sebuah LAN yang baru ke jaringan tersebut, yang dapat di-set-up melalui
PVC atau SVC.
Pembuangan Data
Untuk
menjaga mekanisme dasar Frame Relay sesederhana mungkin, ada satu aturan
dasar, yakni jika ada suatu masalah dengan penanganan suatu frame, maka
langsung saja frame tersebut dibuang. Dua prinsip yang menyebabkan
adanya pembuangan adalah hasil dari adanya deteksi kesalahan pada data
atau adanya kemacetan seperti jaringannya terbebani secara berlebihan
(overloaded). Bagaimana jaringan dapat membuang frame-frame tanpa
menghancurkan integritas komunikasi? Jawabannya terletak pada adanya
intelegensi atau kecerdasan pada piranti di titik akhir (endpoint)
seperti PC, stasiun kerja (workstation) dan host. Piranti-piranti pada
titik akhir ini beroperasi dengan protokol-protokol multilevel yang
dapat mendeteksi dan memulihkan atau membentuk kembali data yang hilang
dalam jaringan.
Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip kerja Frame Relay adalah;
Pemulihan oleh Protokol pada Lapisan yang Lebih Tinggi
Bagaimana sebuah protokol pada
lapisan yang lebih tinggi memulihkan dari hilangnya sebuah frame? Ia
menjaga jalur urutan dari urutan angka-angka berbagai frame yang dikirim
dan diterimanya. Suatu kode balasan atau tanda terima
(acknowledgements) dikirim untuk memberitahukan kepada sisi pengirim,
nomor-nomor frame mana yang telah diterima dengan baik. Jika suatu
urutan nomor hilang, sesudah menunggu selama periode waktu istirahat,
sisi penerima akan meminta suatu transmisi ulang. Dengan demikian
piranti di kedua sisi tersebut menjamin bahwa semua frame pada akhirnya
diterima tanpa kesalahan. Fungsi ini terjadi pada lapisan 4 (Transport
layer), dalam protokol-protokol seperti TCP/IP dan Lapisan Transport
(level 4) OSI. Sebaliknya, jaringan X.25 membentuk fungsi ini pada
lapisan 2 dan 3, dan terminal-terminal akhir (endpoint) tidak perlu
menduplikasi fungsi tersebut dalam lapisan 4. Sebuah frame yang hilang
akan menghasilkan transmisi ulang semua frame yang tak ada
pemberitahuannya bahwa ia telah sampai. Pemulihan seperti ini memerlukan
siklus ekstra dan memori dalam komputer-komputer di terminal akhir, ia
menggunakan lebarpita jaringan tambahan untuk mentransmisi ulang
frame-frame. Akibat paling buruk dari kondisi ini adalah menyebabkan
tundaan yang besar bagi waktu istirahat pada lapisan yang lebih tinggi,
yakni waktu yang dipakai untuk menunggu frame tersebut untuk datang
sebelum menyatakannya sebagai frame yang hilang, serta waktu yang
dipakai untuk melakukan transmisi ulang. Oleh sebab itu walaupun lapisan
yang lebih tinggi dapat memulihkan ketika pembuangan terjadi, faktor
terbesar yang menyumbang kinerja keseluruhan dari sebuah jaringan adalah
kemampuan dari jaringan tersebut untuk meminimumkan terjadinya
pembuangan frame.
Pertanyaan berikut adalah: apa yang
menyebabkan frame-frame dibuang? Dua sebab yang paling utama adalah
kesalahan bit (bit error) dan kemacetan atau kongesti (congestion).Pembuangan Frame yang Disebabkan oleh Kesalahan Bit
Jika kesalahan terjadi di dalam frame-nya, yang umumnya disebabkan oleh derau pada jaringan, ia akan terdeteksi melalui FCS setelah frame diterima. Tak seperti pada X.25, simpul yang mendeteksi kesalahan tidak meminta pengirimnya untuk mengirim ulang framenya. Simpul tersebut langsung membuang frame dan melanjutkan menerima frame berikutnya. Kondisi ini tergantung pada kecerdasan PC atau stasiun kerja tempat data berasal untuk mengenali bahwa kesalahan telah terjadi dan mengirim ulang datanya. Dikarenakan oleh biaya yang tinggi oleh adanya pemulihan pada lapisan-lapisan yang lebih tinggi, pendekatan ini akan mengundang masalah pada efisiensi jaringan jika jalurnya memiliki derau yang cukup besar dan jelas akan menimbulkan banyak kesalahan. Namun demikian, kini semakin banyak tulangpunggung jaringan berbasis pada optik fiber yang mempunyai laju kesalahan sangat rendah, maka frekuensi kesalahan yang berdampak pada pemulihan data pada titik akhir pada jalur jaringan semacam itu begitu rendah, sehingga bukan merupakan suatu masalah. Dengan demikian, Frame Relay memiliki keunggulan hanya pada jalur-jalur jaringan yang bersih dengan tingkat kesalahan yang rendah.Pembuangan frame yang Disebabkan oleh Kemacetan
Pembuangan frame yang lebih sering terjadi adalah akibat dari kemacetan
dalam jaringan. Kemacetan terjadi baik disebabkan oleh suatu simpul
jaringan yang menerima lebih banyak frame dibanding kemampuan untuk
memprosesnya (disebut kemacetan penerimaan), atau ketika ia dituntut
untuk mengirim lebih banyak frame melewati jalur yang dipilihnya
daripada kecepatan yang diijinkan oleh jalur tersebut (disebut kemacetan
jalur). Dalam kasus lainnya adalah ketika rangkaian penyangga-penyangga
simpul (node’s buffer) yakni memori yang bersifat temporer untuk
frame-frame yang masuk ketika menunggu pemrosesan atau antrian
frame-frame yang ke luar menjadi terisi penuh dan simpul tersebut
harus membuang frame-frame sampai penyangganya mempunyai ruangan atau
tempat.
Jika lalu lintas LAN demikian padat,
probabilitas kemacetan yang terjadi dapat menjadi tinggi, kecuali
penggunanya membangun demikian banyak, baik jalur maupun penyakelarnya,
yang berdampak membayar lebih banyak dari yang semestinya untuk biaya
jaringannya. Maka sangat penting bahwa jaringan Frame Relay harus
mempunyai kinerja yang baik untuk menangani kemacetan maupun
meminimumkan pembuangan frame.Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip kerja Frame Relay adalah;
- Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut.
- Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai kinerja yang baik. Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi di dalam piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.
- Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita. Maka mau tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
Pada jaringan yanbersih,
kemacetan mendominasi penyebab terjadinya pembuangan, yang berarti
bahwa kemampuan jaringan untuk mencegah dan bereaksi terhadap kemacetan
merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kinerja jaringan.
Pertumbuhan Jaringan Frame Relay
Frame Relay merupakan teknologi
jaringan data paket yang paling cepat pertumbuhannya dalam sejarah
telekomunikasi. Seperti lazimnya dalam dunia bisnis, makin banyak
perusahaan yang beralih ke teknologi Frame Relay sebagai suatu layanan
komunikasi data yang hemat biaya dan efisien, kondisi tersebut tentu
akan makin memicu pertumbuhan layanan yang diberikan oleh perusahaan
penyedia layanan telekomunikasi.
Sampai menjelang akhir tahun 1996
saja, ada 28 layanan Frame Relay yang ditawarkan di Eropa, yang
layanannya menjadi terus berkembang baik secara nasional maupun
internasional. Sebagai contoh di Jerman, layanan Vebacom (sebelumnya
Meganet) mencakup 120 kota, sementara di Perancis 150 kota dicakup oleh
Air France Operator Telecommunications. Di Inggris, BT (British Telecom)
pun telah mengumumkan perwujudan jaringan Frame Relay nasionalnya.
Menurut gambaran Datapro, pasar peralatan Frame Relay Eropa diharapkan
tumbuh sekitar 45% dalam tahun 1997 ini hingga mencapai 181,3 juta dolar
AS. Gambaran untuk tahun 1996 saja menunjukkan Jerman memimpin di depan
dalam penjualan peralatan sampai mencapai 20.300 unit. Untuk
interkoneksi LAN di Amerika Serikat, Frame Relay telah melampaui pangsa
pasar 90%.
Antarkerja Frame Relay dengan ATM
Layanan saling dukung atau antarkerja
(interworking) antara Frame Relay dan ATM sedang menjadi topik hangat di
Amerika Serikat, di mana permintaan akan layanan Frame Relay masih
terus tumbuh mencapai angka lipat tiga. Layanan antarkerja ini
menawarkan keuntungan yang jelas baik bagi para penyedia layanan maupun
para pelanggan mereka. Para penyedia layanan komunikasi yang dapat
menghubungkan situs jaringan Frame Relay dengan situs jaringan ATM
secara transparan tentunya memiliki kans penjualan yang lebih mudah
untuk kedua tipe layanan tersebut. Dalam kasus-kasus tertentu, para
pelanggan kelompok korporasi (kelompok jaringan bisnis dalam suatu
firma, industri atau perusahaan besar) menghindari penggantian sirkit
sewa mereka dengan Frame Relay. Hal ini disebabkan kecepatan yang
relatif masih dipandang rendah pada Frame Relay, yakni umumnya 56kbps
untuk hubungan ke tempat-tempat yang jauh, sementara koneksi- koneksi
pada sisi sentral menggunakan akses T1 (1,544Mbps). Di lain pihak, fakta
menunjukkan bahwa, perusahaan-perusahaan besar tidak membutuhkan
koneksi ATM kecepatan tinggi (tentunya dengan biaya yang tinggi pula)
yang menyebar ke kantor-kantor cabang mereka. Di sinilah layanan
antarkerja memberikan solusi terbaik dari kedua masalah tersebut; Frame
Relay kecepatan rendah (dan hemat biaya) ke kantor-kantor cabang, dengan
akses ATM kecepatan tinggi ke lokasi kantor pusat.
Pendekatan campuran ini
tentunya banyak menarik minat perusahaan-perusahaan yang telah
menggunakan layanan Frame Relay. Para pengguna Frame Relay umumnya
membangun jaringan mereka dalam konfigurasi Star, dengan banyak tempat
atau lokasi yang jauh-jauh yang kemudian mengumpan ke sebuah sentral.
Jika perusahaan- perusahaan ini kemudian menambah lebih banyak kantor
cabang ke jaringan mereka, plafon lebar pita Frame Relay T1 memberikan
suatu masalah yang besar bagi sisi sentralnya. Dengan antarkerja
layanan, para pelanggan dapat bermigrasi dari Frame Relay ke ATM pada
basis lokasi ke lokasi, yang tentunya lebih hemat biaya daripada
menghadapi perpindahan teknologi. Pendekatan evolusioner ini juga
memberikan kepada para penggunanya suatu kesempatan untuk menekan biaya
investasi yang lebih besar dalam teknologi Frame Relay.
Sumber : http://www.elektroindonesia.com/elektro/telkom8.html#telko81
Sumber : http://www.elektroindonesia.com/elektro/telkom8.html#telko81
0 komentar
Posting Komentar