Senin, 30 Januari 2012

ipv1, ipv2, ipv3, ipv4,ipv5, atau 1pv6 ya

Assalamu'alaikum Wr.Wb
Beberapa hari yang lalu di sekolah saya ada seminar tentang ipv6, nah entah ada setan atau malaikat yang lewat, tiba-tiba dikepalaku muncul bertanyapertanyaan kenapa yang kita ketahui hanyalah IPv4 dan IPv6 trus IPv1, IPv2, IPv3, dan IPv5 kemana? Pertanyaan menarik dan jarang terlintas dipikiran kita, dan setelah saya menjelajah untuk mencari sumber informasi dari beberapa situs, maka artikel singkat ini saya buat untuk menambah referensi kami (anda, kita, saya).

1969 – 1989
IMP  (Interface Message Processor)
Adalah generasi pertama dari gateway yang saat ini dikenal sebagai router. Digunakan untuk interkoneksi peserta ke ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) dari akhir 1960-an hingga 1989. Bisa dikatakan sebagai nenek moyang dari IP address, yang terdokumentasi dengan nama RFC  1 (request for command). Berkapasitas 5 Bit address. Ada sebuah varian dari IMP yang disebut TIP yang menghubungkan terminal dan bukan untuk jaringan computer. IMP digunakan di pusat ARPANET sampai akhirnya dihentikan 20 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1989.

1977 – 1979
bagaimana dengan IPv1, IPv2, IPv3?
Dalam RFC 791 IP didefinisikan versi pertama yang digunakan sebagai Internet Protocol. RFC adalah sebuah memorandum yang diterbitkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF) menjelaskan tentang metode, perilaku, penelitian, atau inovasi berlaku untuk kerja dari Internet dan system yang terhubung di Internet. Dan ternyata bukan versi 1 tapi versi 4!!, ini tentu saja mengartikan bahwa pada dasarnya protocol ini ada versi sebelumnya. Terlepas dari benar-benar ada atau tidaknya, IP dibuat saat fungsi-fungsinya terbagi dari TCP versi sebelumnya yang dikombinasikan antara fungsi TCP dan Fungsi IP. TCP berkembang melalui tiga versi sebelumnya dan terbagi dari TCP dan IP untuk versi keempat. Versi nomor 4 itu diaplikasikan untuk TCP maupun IP untuk konsistensinya. Meskipun dari namanya mengisyaratkan versi sebelumnya, namun IP versi 4 adalah yang pertama digunakan secara meluas pada TCP/IP yang modern.

1981 - sekarang
IPv4
Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan dalam protocol jaringan TCP/IP untuk komunikasi antar node-nya, format alamat dalam Internet dinyatakan dalam nomor 32-bit (RFC1166) dan dibagi atas 4 kelompok dan setiap kelompoknya terdiri dari 8-bit atau octet, yang sekarang dinamakan Internet Protocol versi 4 yang masih digunakan sampai hari ini.

IPv5
Apa yang terjadi dengan IPv5? Jawabannya adalah tidak ada. sengaja dilewati untuk menghindari kebingungan. Masalah dengan versi 5 berhubungan dengan protokol TCP / IP eksperimental yang disebut Internet Protocol Streaming, yang awalnya didefinisikan dalam RFC 1190, Protokol ini bukanlah versi kelanjutan dari IPv4 melainkan dibuat sebagai pelengkap IP untuk membawa traffic percakapan suara dan konferensi dengan garansi delay dan bandwidth. Saya tidak mendapatkan informasi yang pasti untuk tahun awal dikembangkan, namun kalau mengacu dari RFC1190 itu adalah tahun 1990.


1995 – sekarang dan dimasa yang akan datang
IPv6
Seiring dengan pertumbuhan Internet yang sangat pesat diseluruh dunia yang menyebabkan IPv4 dengan format 32-bit tidak bisa lagi menampung kebutuhan pengalamatan internet setelah jangka 20 tahun kedepan. Dari hasil riset  dan perhitungan pakar IETF menyebutkan dengan hanya 32-bit format address hanya bisa menampung kurang lebih 4 milliar host di dunia ini. Pada tahun 1992 IETF selaku komunitas terbuka Internet membuka diskusi untuk mengatasi masalah ini dengan mencari format IP generasi selanjutnya setelah IPv4, setelah  pembahasan yang panjang, baru pada tahun 1995 ditetapkan melalui RFC2460 IPv6 sebagai IP generasi berikutnya (Next generation yang biasa disebut IPng) yang dapat menampung sekitar 340 milliar trilliun bahkan lebih host address, bisa diibaratkan bila semua manusia di dunia ini membutuhkan IP maka IPv6 itu juga belum akan habis (lebay sedikit J). Pengembangan IPv6 ini sudah dilakukan banyak pihak diseluruh dunia seperti Internet Service Provider, Internet Exchange Point, militer, dan Universitas.
di Indonesia sendiri sudah dialokasikan 17 prefix IPv6 untuk berbagai organisasi, mobile operator, IXP, dan ISP. Berdasarkan statistic dari badan pengembangan dan penyedia tunnel broker SixXS (www.sixxs.net) hingga saat ini yang aktif hanya 7 prefix dari 7 ISP (indo.net, Indosatnet serta CBN, pesatNET, dll).


Continue Reading »

Minggu, 29 Januari 2012

Kenalan yuk sama IPv4

lamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.

Representasi Alamat

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
  • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
  • Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

Jenis-jenis alamat

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
  • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
  • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
  • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas-kelas alamat

Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Kelas Alamat IP Oktet pertama
(desimal)
Oktet pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128–191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)

Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.

Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.

Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen


Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

Alamat Unicast

Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang diterapkan pada lapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet, yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.

Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier) dan alamat jaringan (network identifier).

Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan menggunakan skema subnet mask.

Jenis-jenis alamat unicast

Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik) dan private address (alamat pribadi).

Alamat publik

alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa buah network identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.

Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam sebuah router sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih terkoneksi dengan internet.

Alamat ilegal

Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.

Alamat Privat

Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah alamat publik yang unik secara global.

Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail, biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan aplikasi seperti proxy server atau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atau translator alamat jaringan) yang terhubung secara langsung ke internet.

Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet, alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi. Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.

Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok alamat berikut:
  • 10.0.0.0/8
  • 172.16.0.0/12
  • 192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam beberapa sistem operasi:
  • 169.254.0.0/16

10.0.0.0/8

Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan pribadi 10.0.0.0/8 memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat.

172.16.0.0/12

Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid dari 172.16.0.1 hingga 172.31.255.254.

192.168.0.0/16

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.

169.254.0.0/16

Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga 169.254.255.254, dengan alamat subnet mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows, disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing (APIPA)).
Continue Reading »

Belajar Subnetting IPv4

subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.

Analogynya seperti dibawah ini.

Jika terdapat 120 orang siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 4 kelas sehingga masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa dari pada dijadikan 1 kelas besar tanpa ada pembagian. Kosep pembagian seperti inilah yang dianut dalam subnetting.

Contoh:

Alamt IP 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0 didefinisikan sebagai kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu alamat network dengan 254 buah alamat IP yang dapat dibuat (192.168.10.1 s/d 192.168.10.254).

Sekarang kita akan membagi network yang sudah ada kedalam beberapa sub network menggunakan teknik subnrtting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID yang ada pada subnet mask dengan angka 1.

Sebelum subnetting:

IP addres : 192.168.10.0
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0

Stelah DiSubnetting Menjadi:


IP addres : 192.168.10.0
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192

Perhatikan bilangan biner yang di ganti, 2 bit angka 0 pada bagian Host ID saya ganti dengan 11 sehingga didapatkan subnet baru 255.255.255.192(anda tentu diperbolehkan mengganti dengan biner 111.1111.11111.111111 atau 1111111). Terus apa yang bisa lita lakukan dengan subnet yang baru tersebut?, Biasanya pembahasanya meliputi :
Berapa jumlah subnet?
Berapa jumlah host persubnet?
Berapa jumlah rentang Ip dan Ip yang bisa digunakan?
nah dibawah ini akan saya bahas... ;)

1). Menentukan Jumlah subnet (Sub Jaringan) baru yang terbentuk.
gunakan rumus 2^n-2 dengan n adalah jumlah bit 1 pada host ID yang telah dimodifikasi(11000000), maka didapat 2^n-2 =2. jadi IP 192.168.10.0 setelah
di subnetting didapatkan 2 subnet baru.

2. Menetukan Jumlah Host persubnet (Per sub Jaringan)
Gunakan rumus 2^h-2, dengan h adalah jumlah bit 0 pada host ID (11000000),maka
di dapat 2^h-2=62, jadi terdapat 62 host persubnet. atau dengan kata lain dari 2 kelompok sub jaringan yang ada, masing-masing sub jaringan dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.

Perhatian: karena pada contoh ini kita menggunakan kelas c, jadi penghitungan bit 0
hanya dilakukan mulai dari octat ke 4 saja. untuk kelas A anda harus menhitungnya
mulai dari octat ke 2,3 dan 4 serta kelas B mulai dari octat ke 3 dan 4 selama octat-octat
tersebut tidak bernilai 1.

3. Menentukan Block subnet dan rentang IP Address
Block subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka dibelakang subnet musk yang telah dimodifikasi, 256-192=64, setelah itu jumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet sehingga didapat 64+64=128, 128+64=192. jadi kelompok IP address yang diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah 64:

192.168.10.64 s/d 192.168.127, subnet ke 1

192.168.10.128 s/d 192.168.191, subnet ke 2

4. Menentukan IP Address yang bisa digunakan.
Dari rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan
sebagai alamat IP sebuah Host, selengkapnya

Sub jarinagn ke 1.

Alamat subnet : 192.168.10.64
Alamat Host pertama : 192.168.10.65
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126
Alamat Broadcast : 192.168.10.127

Sub jarinagn ke 2.

Alamat subnet : 192.168.10.128
Alamat Host pertama : 192.168.10.129
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190
Alamat Broadcast : 192.168.10.191

Alamat Address yang bisa digunakan adalah mulai dari alamat host pertama
sampai dengan alamat yang terakhir pada masing-masing subnet.

dari contoh dan penjelasan diatas, ada beberapa alasan mengapa kita
perlu melakukan subnetting.

mengurangi kepadatan lalulintas data: sebuah LAN dengan 254 host akan lebih padat
lalu lintas datanya dibandingkan dengan sebuah LAN dengan 64 host.

Meningkatkan unjuk jaringan: semakin banyak jumlah host, akan semakin
kecil kesempatan masing-masing host dalam mengakses data-data dalam
jaringan yang artinya mengurangi unjuk kerja dari jaringan itu sendiri.

Penyederhanaan dalam pengelola: Jaringan yang jauh, banyaknya jumlah komputer yang
harus di hubungkan akan mudah dikelola bila dibuatkan jaringan sendiri ketimbang
harus dijadikan satu jaringan besar.
Continue Reading »

Kamis, 26 Januari 2012

5 kerajaan ip di dunia

1. Asia-Pacific Network Information Centre (APNIC)

Asia Pacific Network Information Centre (APNIC) adalah Regional Internet Registry untuk kawasan Asia Pasifik.
APNIC menyediakan jumlah alokasi sumber daya dan layanan registrasi yang mendukung operasi global Internet. Ini adalah bukan untuk mencari keuntungan, organisasi berbasis keanggotaan yang anggotanya termasuk Internet Service Provider, Internet Registries Nasional, dan organisasi serupa.


APNIC fungsi utama adalah:
* Mengalokasikan IPv4 dan IPv6 address space, dan Autonomous System Numbers
* Memelihara Database Whois publik untuk wilayah Asia Pasifik
* Reverse DNS delegasi
* Mewakili kepentingan komunitas internet Asia Pasifik di panggung global

Sejarah

APNIC didirikan pada tahun 1992 oleh Asia Pasifik Koordinator Komite Penelitian Intercontinental Networks (APCCIRN) dan Asia Pacific Engineering and Planning Group (APEPG). Kedua kelompok itu kemudian digabung dan berganti nama menjadi Kelompok Jaringan Asia Pasifik (APNG). Ini didirikan sebagai sebuah proyek percontohan untuk memberikan ruang alamat seperti yang didefinisikan oleh RFC-1366, dan juga mencakup singkat yang lebih luas: "Untuk memfasilitasi komunikasi, bisnis, dan budaya dengan menggunakan teknologi internet".

Pada tahun 1993, APNG menemukan mereka tidak mampu menyediakan payung formal atau struktur hukum untuk APNIC, dan jadi pilot proyek ini menyimpulkan, tetapi APNIC terus eksis secara independen di bawah kekuasaan IANA sebagai 'proyek sementara'. Pada tahap ini, APNIC masih tidak memiliki hak-hak hukum, keanggotaan, dan struktur biaya.

Pada tahun 1995, pelantikan diadakan pertemuan APNIC di Bangkok. Ini adalah pertemuan dua hari, dijalankan oleh para relawan, dan bebas untuk hadir. Sumbangan sukarela dicari sesuai dengan ukuran organisasi, mulai dari $ 1.500 untuk 'kecil', melalui ke $ 10.000 untuk 'besar'. Tiga anggota jenis didefinisikan oleh APNIC-001: ISP (lokal IR), Enterprise, dan Nasional.

1996 melihat struktur biaya yang layak diperkenalkan, pembentukan keanggotaan, dan penyelenggaraan pertemuan APRICOT pertama.

1997 Pada saat tiba, itu menjadi semakin jelas bahwa APNIC lingkungan setempat di Jepang membatasi pertumbuhan - misalnya, staf terbatas pada anggota 4-5. Oleh karena itu, perusahaan konsultan KPMG dikontrak untuk menemukan lokasi yang ideal di kawasan Asia Pasifik untuk APNIC markas baru.

Untuk alasan-alasan seperti infrastruktur stabil, rendahnya biaya hidup dan operasi, dan keuntungan pajak bagi organisasi keanggotaan, Brisbane, Australia dipilih sebagai lokasi baru, dan relokasi selesai antara bulan April dan Agustus, 1998, sambil tetap menjaga seluruh operasi terus-menerus.

Pada tahun 1999, relokasi itu selesai, krisis ekonomi Asia berakhir, maka mulai periode konsolidasi untuk APNIC - masa pertumbuhan berkelanjutan, pengembangan kebijakan, dan penciptaan dokumentasi dan sistem internal.

Sejak itu, APNIC telah terus tumbuh dari awal yang sederhana ke anggota lebih dari 1.500 di 56 ekonomi di seluruh wilayah dan sekretariat dari sekitar 50 anggota staf yang terletak di kantor pusat di Brisbane, Australia.

Pertemuan Kebijakan Terbuka

Setiap tahun, APNIC mengadakan dua pertemuan kebijakan terbuka. Ini memberikan kesempatan masyarakat untuk datang bersama-sama untuk pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan, pendidikan, pertukaran informasi, dan jaringan - baik profesional dan sosial. Kebijakan Terbuka pertama setiap tahun Rapat diselenggarakan sebagai jejak konferensi Asia Pacific Regional Internet Conference on Operational Technologies (APRICOT), dan yang kedua adalah sebagai standalone diadakan pertemuan. Pertemuan diadakan di berbagai lokasi di seluruh Asia Pasifik dan sering melibatkan unsur-unsur budaya ekonomi negara tuan rumah.



Pelatihan APNIC

APNIC mengadakan beberapa kursus pelatihan di berbagai lokasi di seluruh wilayah. Kursus-kursus ini dirancang untuk mendidik peserta untuk mahir mengkonfigurasi, mengelola dan memberikan layanan internet mereka dan infrastruktur dan untuk menerima praktek-praktek terbaik saat ini.

Whois database

Database Whois APNIC detail dari registrasi berisi alamat IP dan nomor AS awalnya dialokasikan oleh APNIC. Ini menunjukkan organisasi-organisasi yang memegang sumber daya, di mana alokasi dibuat, dan rincian kontak untuk jaringan. Organisasi yang memegang sumber daya yang bertanggung jawab untuk memperbarui informasi mereka dalam database. Basis data dapat dicari dengan menggunakan antarmuka web pada situs APNIC, atau dengan mengarahkan klien whois Anda whois.apnic.net (misalnya, whois-h whois.apnic.net 203.37.255.97).

Proses pengembangan kebijakan

Kebijakan-kebijakan APNIC dikembangkan oleh keanggotaan dan lebih luas komunitas internet. Media besar untuk pengembangan kebijakan adalah face-to-face Pertemuan Kebijakan Terbuka, yang diadakan dua kali setiap tahun, dan milis diskusi.

Pengembangan kebijakan APNIC prosesnya adalah:
* Buka
* Siapa saja dapat mengusulkan kebijakan.
* Setiap orang dapat membicarakan proposal kebijakan.
* Transparan
* APNIC dokumen publik semua diskusi kebijakan dan keputusan.
* Bottom-up
* drive komunitas pengembangan kebijakan.

Dokumen APNIC semua diskusi kebijakan dan keputusan untuk memberikan transparansi lengkap dari proses pengembangan kebijakan.

APNIC mewakili kawasan Asia Pasifik, yang terdiri dari 56 ekonomi:
* Afghanistan
* Samoa Amerika (US)
* Australia
* Bangladesh
* Bhutan
* British Indian Ocean Territory (UK)
* Brunei Darussalam
* Kamboja
* People's Republic of China
* Christmas Island (AU)
* Kepulauan Cocos (Keeling) Kepulauan (AU)
* Kepulauan Cook (N.Z.)
* Timor Timur
* Fiji
* Polinesia Perancis (Perancis)
* Wilayah Prancis Selatan (Perancis)
* Guam (US)
* Hong Kong (RRC)
* India
* Indonesia
* Jepang
* Kiribati
* Korea Utara
* Korea Selatan
* Laos
* Makau (RRC)
* Malaysia
* Maladewa
* Kepulauan Marshall
* Mikronesia
* Mongolia
* Myanmar (Burma)
* Nauru
* Nepal
* Kaledonia Baru (Perancis)
* Selandia Baru
* Niue (N.Z.)
* Pulau Norfolk (AU)
* Kepulauan Mariana Utara (US)
* Pakistan
* Palau
* Papua Nugini
* Filipina
* Pitcairn (Inggris)
* Samoa
* Singapura
* Solomon
* Sri Lanka
* Taiwan
* Thailand
* Tokelau (N.Z.)
* Tonga
* Tuvalu
* Vanuatu
* Vietnam
* Kepulauan Wallis dan Futuna (Perancis)
APNIC tertutup Madagaskar, Mauritius dan Seychelles sampai AfriNIC terbentuk.


2. American Registry for Internet Numbers (ARIN)

American Registry untuk Internet Numbers (ARIN) adalah Regional Internet Registry (RIR) untuk Kanada, Karibia dan banyak pulau-pulau Atlantik Utara, dan Amerika Serikat. ARIN mengelola nomor Internet distribusi sumber daya, termasuk IPv4 dan IPv6 ruang dan nomor AS. ARIN membuka pintunya untuk bisnis di 22 Desember 1997after menggabungkan pada tanggal 18 April 1997. ARIN adalah sebuah lembaga nirlaba di negara bagian Virginia, negara bagian AS. Hal ini bermarkas di wilayah tak berhubungan Fairfax County, Virginia, Washington Dulles International Airport dan dekat Chantilly.

ARIN adalah salah satu dari lima Regional Internet Registry (RIR) di dunia. Seperti RIR lainnya, ARIN:
* Memberikan layanan yang berkaitan dengan koordinasi teknis dan manajemen sumber daya nomor Internet
* Memfasilitasi pengembangan kebijakan oleh para anggota dan stakeholder
* Berpartisipasi dalam komunitas internet internasional
* Apakah nirlaba, organisasi berbasis masyarakat
* Apakah diperintah oleh dewan eksekutif dipilih oleh keanggotaannya

Sejarah

Organisasi ini dibentuk pada Desember 1997 untuk "menyediakan layanan registrasi IP sebagai independen, lembaga nirlaba." Sampai saat ini IP pendaftaran di wilayah ARIN dilakukan oleh suatu departemen dalam perusahaan Network Solutions, yang menyediakan staf awal dan infrastruktur komputer untuk ARIN.

Presiden pertama ARIN Kim Hubbard, dari tahun 1997 sampai tahun 2000. Kim digantikan oleh Raymond "Ray" Plzak sampai akhir 2008. Trustee John Curran adalah pejabat Presiden sampai 1 Juli tahun 2009 ketika ia mengambil peran CEO secara permanen. Ray Plzak tetap sebagai konsultan untuk organisasi.

Sampai akhir tahun 2002 itu disajikan Meksiko, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan seluruh Karibia. LACNIC sekarang menangani bagian dari Karibia, Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Juga, Sub-Sahara Afrika merupakan bagian dari wilayahnya sampai April 2005, ketika AfriNIC secara resmi diakui oleh ICANN sebagai kelima Regional Internet Registry.

Layanan

ARIN menyediakan layanan yang berkaitan dengan koordinasi teknis dan manajemen sumber daya nomor Internet. Sifat layanan ini dijelaskan dalam pernyataan misi ARIN:

Menerapkan prinsip-prinsip pelayanan, ARIN, sebuah lembaga nirlaba, mengalokasikan sumber daya Protokol Internet; mengembangkan kebijakan berbasis konsensus dan memfasilitasi kemajuan Internet melalui informasi dan pendidikan penjangkauan.


Layanan ini dikelompokkan dalam tiga bidang: Pendaftaran, Organisasi, dan Kebijakan Pembangunan.

Pendaftaran Layanan

Pendaftaran Layanan berkaitan dengan koordinasi teknis dan pengelolaan inventarisasi sumber daya nomor Internet. Layanan meliputi:

* Alokasi alamat IPv4 dan penugasan
* Alamat IPv6 alokasi dan penugasan
* Nomor AS penugasan
* Direktori layanan termasuk:
    o Registrasi informasi transaksi (WHOIS)
    o Routing informasi (Internet Routing Registry)
* DNS (Reverse)

Untuk informasi tentang nomor internet meminta sumber daya dari ARIN, lihat https://www.arin.net/sumber daya/index.html. Bagian ini meliputi permintaan template, kebijakan distribusi khusus, dan panduan untuk meminta dan mengelola sumber daya nomor internet.

Organisasi Pelayanan

Layanan organisasi berkaitan dengan interaksi antara para stakeholder, ARIN anggota, dan ARIN. Layanan meliputi:

* Pemilihan
* Anggota rapat
* Informasi publikasi dan penyebarluasan
* Pendidikan dan pelatihan


Kebijakan Pengembangan Jasa

Jasa Pengembangan kebijakan memfasilitasi pengembangan kebijakan untuk koordinasi teknis dan manajemen sumber daya nomor Internet.

Semua kebijakan ARIN diatur oleh masyarakat. Setiap orang didorong untuk berpartisipasi dalam proses pengembangan kebijakan di pertemuan kebijakan publik dan pada Kebijakan Publik Mailing List (ppml@arin.net). The ARIN Dewan Pengawas kebijakan meratifikasi hanya setelah:

1. diskusi di milis, dan pada saat rapat;
2. Dewan Pertimbangan ARIN rekomendasi;
3. konsensus masyarakat yang mendukung kebijakan dan
4. hukum penuh dan fiskal review.

Masyarakat mengembangkan kebijakan dengan mengikuti Proses Pengembangan Kebijakan formal seperti diuraikan di https://www.arin.net/kebijakan/pdp.html. Kebijakan The Number Resource Manual, ARIN set lengkap kebijakan saat ini, tersedia di https:// www.arin.net/kebijakan/nrpm.html.

Keanggotaan tidak diperlukan untuk berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan ARIN proses atau menerapkan sumber daya nomor Internet.

Layanan meliputi:

* Mempertahankan diskusi daftar e-mail
* Melakukan pertemuan kebijakan publik
* Penerbitan dokumen kebijakan

Struktur Organisasi

ARIN terdiri dari komunitas internet di dalam wilayah, para anggotanya, 7-anggota Dewan Pengawas, 15-anggota Dewan Penasehat, dan staf profesional di bawah 50. Dewan Pengawas dan Dewan Penasehat dipilih oleh anggota ARIN selama tiga tahun.

Dewan Pengawas

Keanggotaan yang ARIN memilih Dewan Pengawas (BOT), yang memiliki tanggung jawab utama untuk urusan bisnis dan keuangan ARIN kesehatan, dan mengelola operasi ARIN dengan cara yang sesuai dengan petunjuk yang diterima dari Dewan Pertimbangan dan tujuan yang ditetapkan oleh anggota registri . Bot bertanggung jawab untuk menentukan disposisi dari semua pendapatan yang diterima untuk memastikan semua layanan yang disediakan dalam cara yang adil. Bot meratifikasi proposal yang dihasilkan dari keanggotaan dan dikirimkan melalui Dewan Penasehat. Keputusan eksekutif dilaksanakan setelah disetujui oleh BOT.

BOT terdiri dari 7 anggota:

* Scott Bradner (Bendahara)
* John Curran (Presiden dan CEO)
* Timotius Denton
* Lee Howard (Sekretaris)
* Paul Vixie (Ketua)
* Bill Woodcock
* Vacant Position

Dewan Penasehat

Di samping BOT, ARIN memiliki Dewan Pertimbangan yang memberikan nasihat ARIN dan alokasi IP BOT pada kebijakan dan hal-hal terkait. Mengikuti prosedur di Internet Resource Proses Evaluasi Kebijakan, Dewan Penasehat depan kebijakan berbasis konsensus proposal kepada BOT untuk diratifikasi.

Dewan Penasehat terdiri dari 15 anggota yang dipilih:

* Dan Alexander
* Paul Andersen
* Cathy Aronson
* Marla Azinger
* Leo Bicknell
* Marc Crandall
* Bill Darte
* Owen DeLong
* David Farmer
* Stacy Hughes
* Scott Leibrand
* Lea Roberts
* Robert Seastrom
* Heather Schiller
* John buah apel manis (Ketua)

Negara-negara di wilayah layanan ARIN adalah:

* Anguilla
* Antarctica
* Antigua and Barbuda
* Bahamas
* Barbados
* Bermuda
* Bouvet Island (Norway)
* Canada
* Cayman Islands (UK)
* Dominica
* Grenada
* Guadeloupe (France)
* Heard and McDonald Islands (Australia)
* Jamaica
* Martinique (France)
* Montserrat
* Puerto Rico (U.S.)
* Saint Kitts and Nevis
* Saint Lucia
* Saint Vincent and the Grenadines
* St. Helena (UK)
* St. Pierre and Miquelon (France)
* Turks and Caicos Islands
* United States
* United States Minor Outlying Islands
* British Virgin Islands (UK)
* U.S. Virgin Islands (U.S.)


3. Latin American and Caribbean Internet Addresses Registry (LACNIC)


Amerika Latin dan Karibia Internet Addresses Registry (LACNIC) adalah Regional Internet Registry untuk Amerika Latin dan Karibia daerah. LACNIC nomor menyediakan alokasi sumber daya dan layanan registrasi yang mendukung operasi global Internet. Ini adalah bukan untuk mencari keuntungan, organisasi berbasis keanggotaan yang anggotanya termasuk Internet Service Provider, dan organisasi serupa.

LACNIC fungsi utama adalah:

* Mengalokasikan IPv4 dan IPv6 address space, dan Autonomous System Numbers
* Memelihara Database Whois publik untuk Amerika Latin dan Karibia
* Reverse DNS delegasi
* Mewakili kepentingan Amerika Latin dan Karibia komunitas internet di panggung global

Sejarah

Sejak tahun 1993, organisasi-organisasi akademis di Amerika Latin seperti ENRED - Foro de redes de America Latina kamu El Caribe, mendiskusikan kebutuhan register untuk Amerika Latin. Pada tahun 1998 selama pertemuan di Panamá ENRED termasuk NIC-MX, tema ini sedang dibahas dan mereka mengetahui bahwa kelompok lain yang dibentuk oleh organisasi komersial seperti CABASE - Camara Argentina de Base de Datos y Servicio em Línea dan e-COMLAC (Amerika Latin dan Karibia Federasi untuk Internet dan Electronic Commerce), juga mendiskusikan gagasan tentang american latin registri.

Pada tanggal 30 Januari 1998, Ira Magazincr, maka penasihat senior Presiden Clinton untuk pengembangan kebijakan, merilis sebuah makalah diskusi, yang dikenal sebagai "kertas hijau". Sebuah versi revisi yang dikenal sebagai "kertas putih" dirilis pada tanggal 5 Juni. Makalah ini mengusulkan sebuah organisasi baru untuk menangani sumber daya internet. (yang terlambat menjadi ICANN). Setelah rilis ini sejumlah kelompok, konferensi yang diselenggarakan untuk membahas proposal dan membuat saran, di antara mereka, IFWP atau International Forum untuk White Paper.

IFWP diselenggarakan empat pertemuan, yang terakhir di Buenos Aires, di mana beberapa orang Amerika selatan orang dan organisasi dibedakan berpartisipasi dan mulai mengenal satu sama lain. Di antara mereka Messano Oscar, Anthony Harris dan Edmundo Valiente dari CABASE, Fabio Marinho, anggota Comite Gestor de Brasil - Brasil internet Steering Committee dan Presiden ASSESPRO - Associação Brasileira de Empresas de Software Serviços de Informática e Internet, Raimundo Beca-AHCIET - Asosiasi Hispanoamericana de Centros de Investigacion y Empresas de telecomunicaciones, Brasil, México Nic-Oscar Robles dan Jerman Valdez, y Julian Dunayevich, Raul Echeverria. ENRED

Bergabung dengan organisasi-organisasi eCOMLAC - Federación Latino Americana y Caribeña para Internet y el Comercio electrónico, argumented bahwa alamat IP Amerika Latin, dapat ditangani oleh suatu badan lokal dan mencapai kesepakatan untuk penciptaan. Orang lain berpartisipasi dalam diskusi awal ini, di antara Eliezer CADENAS (ENRED), Fidel Vienegas (AHCIET), Raphael Mandarino (CG_B).

Akhirnya kesepakatan untuk penciptaan LACNIC (Amerika Latin dan Karibia IP Address Daerah Registry), ditandatangani di Santiago de Chile pada 22 Agustus 1999 selama pertemuan ICANN yang kedua.

Sebuah Dewan Interim didefinisikan dengan enam anggota:
* AHCIET - Raimundo Beca;
* CABASE - Jorge Plano, kemudian digantikan oleh Oscar Messano;
* CG-Br - José Luis Ribeiro;
* ENRED - Julian Dunayerich; kemudian digantikan oleh Raul Echeverria;
* NIC-Mx - Jerman Valdez;
* ECOMLAC - Fabio Marinho;

Langkah berikutnya, LACNIC ini disampaikan Dewan Sementara pada 26 Agustus 1999, perjanjian ini untuk Esther Dyson, maka Ketua Interim ICANN ICANN Board untuk persetujuan.
Sebuah Rencana Bisnis atau organisasi baru ini dikembangkan dan disajikan kepada ARIN, organisasi yang bertanggung jawab untuk wilayah kami. Anggaran Dasar diciptakan dan diputuskan bahwa akan LACNIC kantor pusat di Montevideo, dengan orang-orang teknis dan peralatan di São Paulo, Brazil NIC di tempat.
LACNIC secara resmi diakui oleh ICANN selama pertemuan Shanghai pada tahun 2002.
LACNIC didirikan pada 2001, dengan kantor administrasi di Montevideo, Uruguay dan fasilitas teknis yang disediakan oleh Comite Gestor da Internet Brasil São Paulo.

The LACNIC terdiri dari:

* Anggota
Anggota dapat langsung mempengaruhi kegiatan LACNIC dan jasa. Anggota bertanggung jawab untuk pencalonan dan pemilihan kandidat dalam Badan Eksekutif LACNIC dan untuk menerima skema pengisian LANIC dan menyetujui LACNIC Laporan Keuangan setiap tahun. Anggota juga memberikan masukan kepada, dan umpan balik, kegiatan yang dilakukan dan layanan yang diberikan oleh LACNIC.
* Executive Board
* LACNIC mencalonkan dan memilih anggota Badan Eksekutif. Dewan terdiri dari enam anggota dan bertanggung jawab untuk menunjuk Directo Eksekutif LACNIC dan untuk situasi keuangan secara keseluruhan LACNIC.
* LACNIC Staf
* Anggota staf melakukan kegiatan LACNIC, memberikan layanan kepada anggotanya dan memberikan dukungan administrasi bagi LACNIC.

Organisasi yang menerima alamat IP dari LACNIC secara otomatis langsung menjadi anggota. Menurut ukuran ruang alamat setiap organisasi mengelola, ada anggota yang berbeda kategori dan tingkatan. Keanggotaan terbuka untuk setiap orang atau organisasi yang berminat; ini berarti bahwa organisasi-organisasi yang tidak langsung menerima alamat IP dari LACNIC juga dapat mengajukan aplikasi keanggotaan.

Hal ini tidak perlu menjadi anggota LACNIC sebelum mengajukan permohonan untuk ruang alamat IP (atau sumber daya lainnya), juga tidak akan berbuat demikian memudahkan untuk mendapatkan mereka.

LACNIC perjanjian kerjasama


Sejak pembentukannya, LACNIC telah mengadopsi kebijakan kerjasama yang aktif berusaha untuk mengkonsolidasikan dirinya sebagai sebuah organisasi, untuk memperkuat keterlibatan dalam pertumbuhan dan pengembangan Internet di wilayah, dan untuk memenuhi tujuan utamanya manajemen sumber daya Internet untuk wilayah Latin Amerika dan Karibia.

Contoh dari hal ini adalah perjanjian yang ditandatangani awal dengan melakukan Gestor Comite Internet NIC Brasil dan Meksiko. Melalui perjanjian pertama adalah mungkin untuk memiliki infrastruktur teknis dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk LACNIC pusat operasional di kota São Paulo selama dua tahun pertama keberadaannya. Dalam kasus perjanjian dengan NIC Meksiko, sangat mungkin untuk mengimplementasikan rencana pelatihan LACNIC dengan mengorbankan kata organisasi, melalui bahan dan persiapan penyelenggaraan pertemuan di berbagai negara dari kawasan kita.

Kedua perjanjian memiliki peran yang sangat penting dalam pencapaian LACNIC stabilitas dan kelangsungan hidup selama tahap-tahap awal.

Demikian pula, kami percaya bahwa dengan menghasilkan berbagai kesepakatan kerjasama dan kegiatan LACNIC dapat membuat kontribusi yang signifikan bagi penguatan lembaga serta pertumbuhan dan perkembangan komunitas internet di kawasan ini.

LACNIC's partisipasi dalam setiap perjanjian adalah bervariasi dan tergantung pada kemampuan yang tersedia di masing-masing kasus, tetapi maksudnya adalah selalu untuk melengkapi sumber daya dan tindakan setiap organisasi. Untuk alasan ini, dalam beberapa kasus berpartisipasi dengan menggunakan dana sendiri atau memperoleh dana dari luar daerah, dalam orang lain dengan memfasilitasi pelembagaan organisasi regional, mengintegrasikan dan co-organisasi yang berpartisipasi dalam forum dan aktivitas lainnya serta mendukung penelitian pada isu-isu strategis.

Jadi, meskipun tidak peran utamanya, LACNIC memberikan kontribusi untuk pertumbuhan dan evolusi komunitas Internet regional, meningkatkan kehadiran internasionalnya dan relevansi, mengakibatkan tingkat keterlibatan yang lebih besar dan berpengaruh pada definisi kebijakan dan pengelolaan sumber daya global di jaringan tingkat internasional.

* NIC-BR - LACNIC Perjanjian
* NIC-MX - LACNIC Perjanjian
* CLARA - LACNIC Perjanjian Kerjasama
* ECOM-LAC - LACNIC Perjanjian Kerjasama
* LACTLD - LACNIC Perjanjian Kerjasama
* ICA-IDRC - LACNIC Agreement (Frida Program)
* ISC - LACNIC Perjanjian (Proyek + RAICES)
* ORT University - LACNIC Perjanjian
* Universitas Republik (Fakultas Teknik) - Perjanjian LACNIC
* Exchange Program dengan RIR lain
* Dukungan dan Partisipasi di Daerah Acara dan Forum lain

The Number Resource Organization

Dengan RIR lain, LACNIC adalah anggota dari Number Resource Organization (NRO), yang ada untuk melindungi sumber daya nomor belum dialokasikan renang, untuk mempromosikan dan melindungi bottom-up proses pengembangan kebijakan, dan menjadi titik fokus input ke dalam sistem RIR.

4. Réseaux IP Européens Network Coordination Centre
(RIPE NCC)


Réseaux IP Européens Network Coordination Centre (RIPE NCC) adalah Regional Internet Registry (RIR) untuk Eropa, Timur Tengah dan bagian-bagian dari Asia Tengah. Ini bermarkas di Amsterdam, Belanda.

Sebuah RIR mengawasi alokasi dan pendaftaran nomor Internet sumber daya (alamat IPv4, alamat IPv6 dan Autonomous System (AS) Bilangan) di wilayah tertentu. RIPE NCC yang mendukung koordinasi teknis dan administratif infrastruktur Internet. Ini adalah tidak-untuk-keuntungan keanggotaan organisasi dengan lebih dari 6.000 (per Januari 2009) anggota yang terletak di lebih dari 70 negara di wilayah layanan. Setiap individu atau organisasi yang dapat menjadi anggota RIPE NCC. Keanggotaan terdiri dari Internet Service Provider (ISP), telekomunikasi organisasi, lembaga pendidikan, pemerintah, regulator dan perusahaan besar. RIPE NCC yang juga menyediakan dukungan teknis dan administratif untuk Réseaux IP Européens (RIPE), sebuah forum terbuka untuk semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan teknis Internet.

Sejarah

The RIPE NCC memulai operasinya pada April 1992 di Amsterdam, Belanda. Dana awal disediakan oleh jaringan akademis Réseaux Associés pour la Recherche Européenne (RARE) orang anggota, EARN dan EUnet. RIPE NCC yang resmi didirikan ketika versi Belanda Anggaran Dasar diendapkan dengan Amsterdam Chamber of Commerce pada tanggal 12 November 1997. RIPE NCC pertama Rencana Kegiatan diterbitkan pada Mei 1991.

Kegiatan

RIPE NCC yang mendukung perkembangan internet melalui koordinasi teknis infrastruktur Internet di wilayah layanan dan sekitarnya. Itu melakukan banyak kegiatan di daerah ini, termasuk:

* Alokasi dan pencatatan sumber daya nomor Internet (IP Addresses dan AS Bilangan)
* Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan RIPE Database
* Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan RIPE Routing Registry
* Operasi K-akar, salah satu akar dunia nameserver
* Koordinasi dukungan untuk delegasi ENUM
* Pengumpulan dan publikasi statistik pada Internet netral perkembangan dan kinerja

RIPE NCC yang terdiri dari:

* Anggota
Anggota dapat langsung mempengaruhi kegiatan RIPE NCC dan jasa. Anggota bertanggung jawab untuk pencalonan dan pemilihan kandidat dalam RIPE NCC Badan Eksekutif dan untuk menerima RIPE NCC Pengisian Skema dan RIPE NCC menyetujui Laporan Keuangan setiap tahun. Anggota juga memberikan masukan kepada, dan umpan balik, kegiatan yang dilakukan dan layanan yang diberikan oleh RIPE NCC.
* Executive Board
* RIPE NCC mencalonkan dan memilih anggota Badan Eksekutif. Dewan terdiri dari antara tiga dan lima anggota dan bertanggung jawab untuk menunjuk RIPE NCC Direktur Pelaksana, untuk situasi keuangan secara keseluruhan dari RIPE NCC dan untuk membuat catatan yang memungkinkan situasi keuangan organisasi yang akan dievaluasi setiap saat.
* RIPE NCC Staf
Anggota staf melakukan kegiatan RIPE NCC, memberikan layanan kepada anggotanya dan memberikan dukungan administrasi bagi RIPE.

RIPE NCC dan RIPE

Réseaux IP Européens adalah suatu forum terbuka untuk semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan teknis Internet. Meskipun nama mirip, RIPE dan RIPE NCC adalah entitas yang terpisah. Namun, mereka sangat saling tergantung. RIPE NCC yang memberikan dukungan administratif untuk RIPE, seperti Rapat RIPE fasilitasi dan memberikan dukungan administratif untuk RIPE Kelompok Kerja.

Biaya

Sumber daya nomor internet tidak memiliki nilai moneter. RIPE NCC para anggota pungutan biaya keanggotaan tahunan yang didasarkan pada sumber daya internet yang menerima anggota dari RIPE NCC. Biaya keanggotaan tahunan yang dikenakan kepada setiap anggota secara proporsional terkait dengan beban kerja yang terlibat dalam menyediakan sumber daya yang diminta oleh anggota.

The RIPE Database

The RIPE Database adalah database publik yang berisi rincian pendaftaran alamat IP dan AS Bilangan awalnya dialokasikan kepada anggota oleh RIPE NCC. Hal ini menunjukkan organisasi atau individu yang saat ini terus yang nomor internet sumber daya, ketika alokasi ini dibuat dan rincian kontak. Organisasi atau individu yang memegang sumber daya ini bertanggung jawab untuk memperbarui informasi dalam database.

Pada Maret 2008, isi database yang tersedia untuk mendekati real-time mirroring (NRTM).
RIPE Routing Registry

The RIPE Routing Registry (RR) adalah sub-set RIPE Database dan menyimpan informasi routing RPSL. RIPE RR yang merupakan bagian dari Internet RR, koleksi database yang cermin satu sama lain. Informasi tentang nama domain dalam RIPE Database adalah untuk referensi saja: itu bukan nama domain registry yang dijalankan oleh kode negara Top Level Domain (ccTLD) administrator dari Eropa dan daerah sekitarnya.

Daerah layanan
RIPE NCC di wilayah pelayanan terdiri dari negara-negara di Eropa, Timur Tengah dan bagian-bagian dari Asia Tengah. RIPE NCC layanan yang tersedia untuk pengguna di luar wilayah ini melalui Local Internet Registries; badan-badan tersebut harus memiliki alamat hukum yang berlaku di dalam wilayah layanan, tetapi dapat menawarkan jasa mereka kepada siapa pun (Daftar Negara-negara Anggota).

Asia

* Southwest Asia
* Armenia
  o Azerbaijan
  o Bahrain
  o Siprus
  o Georgia
  o Iran
  o Irak
  o israel
  o Yordania
  o  Lebabon
  o Oman
  o Otoritas Palestina
  o Qatar
  o Arab Saudi
  o Suriah
  o Turki
  o Uni Emirat Arab
  o Yaman
* Central Asia
  o Kazakhstan
  o Kyrgyzstan
  o Tajikistan
  o Turkmenistan
  o Uzbekistan
* North Asia
   o Rusia
Eropa
* Albania
* Andorra
* Austria
* Belarus
* Belgia
* Bosnia-Herzegovina
* Bulgaria
* Kroasia
* Republik Ceko
* Denmark
* Estonia
* Finlandia
* Perancis
* Jerman
* Gibraltar (Britania Raya)
* Yunani
* Hungaria
* Islandia
* Irlandia
* Italia
* Latvia
* Liechtenstein
* Lithuania
* Luxembourg
* Macedonia
* Malta
* Moldova
* Monako
* Montenegro
* Norwegia
* Belanda
* Polandia
* Portugal
* Romania
* Rusia
* San Marino
* Serbia
* Slovakia
* Slovenia
* Spanyol
* Swedia
* Swiss
* Turki
* Ukraina
* Inggris
* Vatikan
* Yugoslavia

Amerika Utara
* Greenland (denmark)

Mantan daerah layanan
Sebelum pembentukan AfriNIC, RIPE NCC melayani negara-negara berikut:

Africa

* Afrika Utara
  o Aljazair
  o Mesir
  o Libya
  o Mauritania
  o Maroko
  o Sudan
  o Tunisia
  o Sahara Barat
* Afrika Tengah
  o Kamerun
  o Republik Afrika Tengah
  o Chad
  o Guinea Khatulistiwa
  o Gabon
  o São Tomé dan Príncipe
* Afrika Timur
  o Djibouti
  o Eritrea
  o Ethiopia
  o Kenya
  o Uganda
  o Somalia
* Afrika Barat
  o Benin
  o Burkina Faso
  o Tanjung Verde
  o Pantai Gading
  o Gambia
  o Ghana
  o Guinea
  o Guinea-Bissau
  o Liberia
  o Mali
  o Niger
  o nigeria
  o Senegal
  o Sierra Leone
  o Togo

Organisasi terkait dan kegiatan


* The Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN)
ICANN menetapkan blok sumber daya Internet (IP Sumber dan AS Bilangan) ke RIPE NCC dan RIR lainnya.

* The Number Resource Organization (NRO)
The Number Resource Organization (NRO) terdiri dari lima RIR: AfriNIC, APNIC, ARIN, LACNIC, dan RIPE NCC. NRO melaksanakan kegiatan bersama RIR termasuk bersama proyek-proyek teknis, kegiatan penghubung dan koordinasi kebijakan.

* Organisasi Pendukung Alamat (ASO)
NRO juga melaksanakan fungsi ASO, salah satu organisasi pendukung diminta oleh peraturan ICANN. The ASO tinjauan dan mengembangkan rekomendasi tentang Kebijakan internet yang berkaitan dengan sistem IP yang menangani dan menyarankan ICANN Dewan tentang hal ini.

* World Summit di Masyarakat Informasi (WSIS)
Sebagai bagian dari NRO, yang RIPE NCC secara aktif terlibat dalam WSIS.

* Internet Governance Forum (IGF)
Sebagai bagian dari NRO, yang RIPE NCC secara aktif terlibat dalam IGF.

5. African Network Information Center (AfriNIC)

AfriNIC (African Network Information Center) adalah Regional Internet Registry (RIR) untuk Afrika.
AfriNIC, yang berkantor pusat di Ebene City, Mauritius, untuk sementara diakui oleh ICANN pada 11 Oktober 2004 dan menjadi fungsional operasional pada 22 Februari 2005. Itu diakui oleh ICANN pada bulan April 2005. Sebelumnya, alamat IP untuk Afrika didistribusikan oleh APNIC, ARIN, dan RIPE NCC.
AfriNIC telah dialokasikan alamat IPv4 blok 41.0.0.0 / 8, 196.0.0.0 / 8 dan 197.0.0.0 / 8 dan IPv6 blok 2c00:: / 12 dan 2001:4200:: / 23. Adiel AKPLOGAN, sebuah Togo Nasional, adalah CEO registri.

Negara-negara di wilayah layanan AfriNIC adalah :

* Aljazair
* Angola
* Benin
* Botswana
* Burkina Faso
* Burundi
* Republik Kongo
* Kamerun
* Cape Verde
* Republik Afrika Tengah
* Chad
* Komoro
* Republik Demokratik Kongo
* Pantai Gading
* Djibouti
* Mesir
* Equatorial Guinea
* Eritrea
* Ethiopia
* Gabon
* Gambia
* Ghana
* Guinea
* Guinea-Bissau
* Kenya
* Lesotho
* Liberia
* Libya
* Madagaskar
* Malawi
* Mali
* Mauritania
* Mauritius
* Mayotte
* Maroko
* Mozambik
* Namibia
* Niger
* Nigeria
* Reunion Island
* Rwanda
* Sao Tome dan Principe
* Senegal
* Seychelles
* Sierra Leone
* Somaliland
* South Africa
* Sudan
* Swaziland
* Tanzania
* Togo
* Tunisia
* Uganda
* Sahara Barat
* Zambia
* Zimbabwe
Continue Reading »

Berkenalan dengan DNS

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Pada kesempatan kali ini kita akan belajar bersama mengenahi DNS(Domain Name System). Nah inilah saatnya kita berkenalan.....




Pengertian

Domain Name System (DNS) adalah Distribute Database System yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang menggunakan TCP/IP. DNS merupakan sebuah aplikasi service yang biasa digunakan di internet seperti web browser atau e-mail yang menerjemahkan sebuah domain ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet
 
Dengan kata lain Domain Name System atau Sistem Nama Domain adalah komputer yang terhubung dan memiliki tanggung jawab memberikan informasi zona nama domain anda, merubah nama domain menjadi alamat IP dan juga memiliki tanggung jawab terhadap distribusi email di mail server yang menyangkut dengan nama domain.
Tiga komponen dari Pengelola sistem DNS :
  • DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
  • recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut.
  • authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya).
Sejarah

Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 202.68.0.134. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host computer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.
 
Fungsi DNS
  • Menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan nama komputer menjadi IP address).
  • Kerangka Peraturan pengiriman secara kontroversi menggunakan keuntungan jenis rekod DNS, dikenal sebagai rekod TXT.
  • Menyediakan keluwesan untuk kegagalan computer,Beberapa server DNS memberikan perlindungan untuk setiap domain. Tepatnya,Tiga belas server akar (root server) digunakan oleh seluruh dunia.
Kelebihan DNS

  • Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name.
  • Konsisten, IP address sebuah komputer bisa saja berubah, tapi host name tidak harus berubah.
  • Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi admin).
  • DNS mudah untuk di implementasikan di protocol TCP/IP DNS server mudah untuk di konfigurasikan(Bagi admin) User tidak lagi di repotkan untuk mengingat IP address
Kekurangan DNS 

  • User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di internet maupun di intranet.
  • DNS tidak mudah untuk di implementasikan.
  • Tidak konsisten.
  • Tidak bisa membuat banyak nama domain.
Cara kerja DNS

  • Ketika kita request suatu alamat, misalnya www.google.com dari host kita (misal : 10.121.222.54), maka host kita akan mencontact name server lokal untuk menanyakan dimanakah www.google.com berada.
  • Name server (misal : 10.121.222.54), akan mengirimkan request tersebut di database lokal kita. Karena tidak ada, maka name server akan mengontak root DNS servernya, siapa yang memegang domain untuk (.com)
  • Beberapa daftar Top Level Domain (TLD) yang ada sekarang adalah: com, net, org, biz, info, name, museum, dan tv. Sedangkan Country Code Top Level Domain (ccTLD) adalah: us, uk, fr, es, de, it, jp, ie, dll.
  • Root server akan memberitahu IP address dari server DNS dari www.google.com . Kemudian DNS server lokal akan mengontak server DNS yang mengelola www.google.com . Kemudian DNS server tersebut akan memberitahu IP address dari www.google.com . baru host (misal : 10.121.222.54) akan merequest www.google.com dengan IP address tersebut.
Struktur DNS


Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama, yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:


1. Root - Level Domain
Domain ditentukan berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode dimana lambang untuk root domain adalah (“.”). 

2. Top - Level Domain

Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
  • com Organisasi Komersial
  • edu Institusi pendidikan atau universitas
  • org Organisasi non-profit
  • net Networks (backbone Internet)
  • gov Organisasi pemerintah non militer
  • mil Organisasi pemerintah militer
  • num No telpon
  • arpa Reverse DNS
  • xx dua-huruf untuk kode Negara (id:indonesia.my:malaysia,au:australia)
cara penulisan Top - level domain dibagi menjadi 2 bentuk:
  • Model America yakni menggunakan 3 huruf. contohnya: com, edu, gov, mil, org,dsb
  • Model Inggris yakni menggunakan 2 huruf. contohnya: co, ac, go, or,dsb
menurut Internet Assigned Numbers Authority (IANA) Top level domain sendiri dibagi menjadi 3 jenis yakni:
Dipergunakan untuk kode negara atau wilayah dependensi. Terdiri dari 2 huruf, misalnya .jp untuk Jepang, id untuk indonesia,dsb. untuk lebih lengkapnya pergi ke web
Dipergunakan oleh macam-macam organisasi (sebagai contoh, .com untuk organisasi komersial). Domain ini terdiri dari 3 huruf atau lebih. Sebagian besar gTLD tersedia untuk dapat digunakan secara luas, tetapi untuk alasan historis, .mil (militer Amerika Serikat) dan .gov (Pemerintahan Federal Amerika Serikat) dibatasi dan hanya dapat digunakan oleh kedua otoritas tersebut. Domain-domain dalam gTLD disubklasifikasikan ke dalam ranah yang disponsori (sponsored top-level domains (sTLD)), misalnya .aero, .coop dan .museum, dan ranah yang tidak disponsori (unsponsored top-level domains (uTLD)), misalnya .biz, .info, .name dan .pro.
Satu-satunya yang diterima adalah .arpa. Sementara domain .root ada tapi tanpa kejelasan mengenai untuk apa keberadaannya.
3.  Second - Level Domain
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain. Untuk
contoh: Domain Bujangan, bujangan.com terdapat komputer (host) seperti server1.bujangan.com
dan subdomain training.bujangan.com. Subdomain training.bujangan.com juga terdapat
komputer (host) seperti client1.training.bujangan.com.
 
4. Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver.detik.com, dimana
fileserver adalah host name dan detik.com adalah domain name.

 Jenis - Jenis Catatan DNS



Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
  • A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit (untuk IPv4).
  • AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit (untuk IPv6).
  • CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
  • [MX record]]' atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
  • PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain in-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
  • NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
  • SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
  • SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
  • Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.
Jenis catatan lainnya semata-mata untuk penyediaan informasi (contohnya, catatan LOC memberikan letak lokasi fisik dari sebuah host, atau data ujicoba (misalkan, catatan WKS memberikan sebuah daftar dari server yang memberikan servis yang dikenal (well-known service) seperti HTTP atau POP3 untuk sebuah domain.

Perangkat Lunak DNS
 Beberapa jenis perangakat lunak DNS menerapkan metode DNS, beberapa diantaranya:
  • BIND (Berkeley Internet Name Domain)
  • djbdns (Daniel J. Bernstein's DNS)
  • MaraDNS
  • QIP (Lucent Technologies)
  • NSD (Name Server Daemon)
  • Unbound
  • PowerDNS
  • Microsoft DNS (untuk edisi server dari Windows 2000 dan Windows 2003)
Utiliti berorientasi DNS termasuk:
  • dig (domain information groper)

Dikutip dari id.wikipedia.org

TERIMAKASIH SEMOGA BERMANFAAT ^_^
 
Continue Reading »

Rabu, 25 Januari 2012

Kenalan dulu sama Frame Relay

Frame Relay merupakan suatu layanan data paket yang memungkinkan beberapa pengguna menggunakan satu jalur transmisi pada waktu yang bersamaan. Untuk lalu lintas komunikasi yang padat, Frame Relay jauh lebih efisien daripada sirkit sewa (leased line) yang disediakan khusus untuk satu pelanggan (dedicated), yang umumnya hanya terpakai 10% sampai 20% dari kapasitas lebarpita (bandwidth)-nya. Dalam teknik telekomunikasi, penyakelaran paket (packet switching) dikembangkan untuk memenuhi komunikasi data yang sifatnya cepat dan akurat. Sebuah paket dapat digambarkan seperti sebuah amplop atau sampul surat tercatat; mempunyai alamat tujuan, alamat pengirim atau alamat kembali jika kiriman tidak sampai, dan tentu saja isi pesannya atau berita-nya sebagai hal yang pokok.
Dalam paket yang berisi data elektronik, masih dilengkapi dengan deteksi kesalahan, ada pula konfirmasi dari si penerima dalam bentuk kode yang dikirim kembali ke pengirim, apakah paket dapat diterima secara utuh. Pada paket data ini ada istilah frame (bingkai) yakni yang menyatakan batas bingkai sebuah paket. Batas frame ditandai dengan flag. Demikianlah sehingga data dibawa sepanjang jalur komunikasi dalam bentuk frame-frame. Struktur dasar sebuah frame adalah seperti terlihat pada

Gambar 1. (a) Struktur dasar frame, (b) Field informasi pada X.25
(c) Struktur frame pada Frame Relay, dan (d) Format header pada Frame Relay

GFI = General Format Identifier
LCN = Logical Channel Number
LGN = Logical Channel Group Number
PKT TYPE ID = packet type identification
FCS = Frame check sequence
DLCI = data link connection Indentifier
C/R = Command/response field bit
(application specific-not modified by network)
FECN = Forward Explicit Congestion notification
BECN = Backward Explicit Congestion notification
DE = Discard Eligibility Indicator
EA = Address Extension
(allow indication of 3 or 4 byte header) 

Gambar 1a, sedang Gambar 1b menyatakan uraian isi information field pada paket X.25. Gambar 1c dan 1d masing masing menyatakan struktur frame dan header (kepala paket) pada Frame Relay. Header merupakan data tambahan pada informasi yang dikirimkan, berisi tanda pengenal pengirim maupun penerima serta tanda-tanda lain yang diperlukan untuk menjamin penyampaian yang benar dari seluruh informasinya (lihat Gambar 1b dan 1d).

Standar internasional untuk akses jaringan dengan penyakelaran paket yang pertama muncul adalah X.25, yang direkomendasikan oleh CCITT (kini ITU-T) pada tahun 1976. Frame Relay yang muncul setelah X.25 ternyata jauh lebih efektif daripada X.25, karena X.25 kerjanya menjadi lambat karena adanya koreksi dan deteksi kesalahan. Frame Relay memiliki sedikit perbedaan; ia mendefinisikan secara berulang header-nya pada bagian awal dari frame seperti terlihat pada Gambar 1d, sehingga dihasilkan header frame normal 2-byte (satu byte atau octet terdiri dari delapan bit). Header Frame Relay dapat juga diperluas menjadi tiga atau empat byte untuk menambah ruang alamat total yang disediakan. Dalam gambar-gambar yang mengilustrasikan jaringan-jaringan Frame Relay, piranti-piranti pengguna ditunjukkan sebagai pengarah-pengarah LAN, karena hal tersebut merupakan aplikasi Frame Relay yang berlaku secara umum. Tentu saja mereka dapat juga merupakan jembatan-jembatan LAN, Host atau front-end processor atau piranti lainnya dengan sebuah antarmuka Frame Relay.

Header Frame Relay terdiri dari deretan angka sepuluh bit, DLCI (Data Link Connection Identifier)-nya merupakan nomor rangkaian virtual Frame Relay yang berkaitan dengan arah tujuan frame tersebut. Dalam hal hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port yang merupakan LAN pada sisi tujuan yang akan dicapai. Adanya DLCI tersebut memungkinkan data mencapai simpul (node) Frame Relay yang akan dikirimi melalui jaringan dengan menempuh proses tiga langkah yang sederhana yakni:
  • Memeriksa integritas dari frame-nya dengan menggunakan FCS (Frame Check Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui adanya suatu kesalahan, frame tersebut akan dibuang.
  • Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link (hubungan) yang dimaksud, frame akan dibuang.
  • Mengirim ulang (disebut mrelay) frame tersebut menuju tujuannya dengan mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah dispesifikasikan dalam daftar tabelnya.
Dengan demikian, simpul Frame Relay tidak melakukan banyak langkah pemrosesan sebagaimana halnya dalam protokol-protokol yang mempunyai keistimewaan penuh seperti X.25.
Gambar 2 membandingkan kesederhanaan Frame Relay dengan pemrosesan pada X.25 yang lebih kompleks. Demi praktisnya gambar tersebut mencerminkan jalur dari suatu paket data yang sudah valid. Deskripsi yang menunjukkan pemrosesan langkah-langkah untuk error recovery (pemulihan akibat adanya kesalahan) dan frame non-informasi untuk X.25 akan jauh lebih rumit. Rangkaian-rangkaian pada Frame Relay merupakan rangkaian Virtual Circuit (VC). VC ini diatur sejak awal secara administratif baik oleh operator jaringan melalui sistem manajemen jaringan ( disebut PVC; permanent virtual circuit), maupun melalui suatu basis call-by-call dalam aliran data normal dengan menggunakan suatu perintah dari pengguna jaringannya (disebut SVC; switched virtual circuit). Untuk X.25, metode normal penciptaan panggilan (call set-up) adalah dengan SVC. Karena VC pada Frame Relay pada umumnya menentukan atau mendefinisikan suatu hubungan antara dua LAN. Sebuah VC baru tentu dibutuhkan jika akan memasang sebuah LAN yang baru ke jaringan tersebut, yang dapat di-set-up melalui PVC atau SVC.

Pembuangan Data

Untuk menjaga mekanisme dasar Frame Relay sesederhana mungkin, ada satu aturan dasar, yakni jika ada suatu masalah dengan penanganan suatu frame, maka langsung saja frame tersebut dibuang. Dua prinsip yang menyebabkan adanya pembuangan adalah hasil dari adanya deteksi kesalahan pada data atau adanya kemacetan seperti jaringannya terbebani secara berlebihan (overloaded). Bagaimana jaringan dapat membuang frame-frame tanpa menghancurkan integritas komunikasi? Jawabannya terletak pada adanya intelegensi atau kecerdasan pada piranti di titik akhir (endpoint) seperti PC, stasiun kerja (workstation) dan host. Piranti-piranti pada titik akhir ini beroperasi dengan protokol-protokol multilevel yang dapat mendeteksi dan memulihkan atau membentuk kembali data yang hilang dalam jaringan.

Pemulihan oleh Protokol pada Lapisan yang Lebih Tinggi

Bagaimana sebuah protokol pada lapisan yang lebih tinggi memulihkan dari hilangnya sebuah frame? Ia menjaga jalur urutan dari urutan angka-angka berbagai frame yang dikirim dan diterimanya. Suatu kode balasan atau tanda terima (acknowledgements) dikirim untuk memberitahukan kepada sisi pengirim, nomor-nomor frame mana yang telah diterima dengan baik. Jika suatu urutan nomor hilang, sesudah menunggu selama periode waktu istirahat, sisi penerima akan meminta suatu transmisi ulang. Dengan demikian piranti di kedua sisi tersebut menjamin bahwa semua frame pada akhirnya diterima tanpa kesalahan. Fungsi ini terjadi pada lapisan 4 (Transport layer), dalam protokol-protokol seperti TCP/IP dan Lapisan Transport (level 4) OSI. Sebaliknya, jaringan X.25 membentuk fungsi ini pada lapisan 2 dan 3, dan terminal-terminal akhir (endpoint) tidak perlu menduplikasi fungsi tersebut dalam lapisan 4. Sebuah frame yang hilang akan menghasilkan transmisi ulang semua frame yang tak ada pemberitahuannya bahwa ia telah sampai. Pemulihan seperti ini memerlukan siklus ekstra dan memori dalam komputer-komputer di terminal akhir, ia menggunakan lebarpita jaringan tambahan untuk mentransmisi ulang frame-frame. Akibat paling buruk dari kondisi ini adalah menyebabkan tundaan yang besar bagi waktu istirahat pada lapisan yang lebih tinggi, yakni waktu yang dipakai untuk menunggu frame tersebut untuk datang sebelum menyatakannya sebagai frame yang hilang, serta waktu yang dipakai untuk melakukan transmisi ulang. Oleh sebab itu walaupun lapisan yang lebih tinggi dapat memulihkan ketika pembuangan terjadi, faktor terbesar yang menyumbang kinerja keseluruhan dari sebuah jaringan adalah kemampuan dari jaringan tersebut untuk meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
Pertanyaan berikut adalah: apa yang menyebabkan frame-frame dibuang? Dua sebab yang paling utama adalah kesalahan bit (bit error) dan kemacetan atau kongesti (congestion).

Pembuangan Frame yang Disebabkan oleh Kesalahan Bit

Jika kesalahan terjadi di dalam frame-nya, yang umumnya disebabkan oleh derau pada jaringan, ia akan terdeteksi melalui FCS setelah frame diterima. Tak seperti pada X.25, simpul yang mendeteksi kesalahan tidak meminta pengirimnya untuk mengirim ulang framenya. Simpul tersebut langsung membuang frame dan melanjutkan menerima frame berikutnya. Kondisi ini tergantung pada kecerdasan PC atau stasiun kerja tempat data berasal untuk mengenali bahwa kesalahan telah terjadi dan mengirim ulang datanya. Dikarenakan oleh biaya yang tinggi oleh adanya pemulihan pada lapisan-lapisan yang lebih tinggi, pendekatan ini akan mengundang masalah pada efisiensi jaringan jika jalurnya memiliki derau yang cukup besar dan jelas akan menimbulkan banyak kesalahan. Namun demikian, kini semakin banyak tulangpunggung jaringan berbasis pada optik fiber yang mempunyai laju kesalahan sangat rendah, maka frekuensi kesalahan yang berdampak pada pemulihan data pada titik akhir pada jalur jaringan semacam itu begitu rendah, sehingga bukan merupakan suatu masalah. Dengan demikian, Frame Relay memiliki keunggulan hanya pada jalur-jalur jaringan yang bersih dengan tingkat kesalahan yang rendah.

Pembuangan frame yang Disebabkan oleh Kemacetan

Pembuangan frame yang lebih sering terjadi adalah akibat dari kemacetan dalam jaringan. Kemacetan terjadi baik disebabkan oleh suatu simpul jaringan yang menerima lebih banyak frame dibanding kemampuan untuk memprosesnya (disebut kemacetan penerimaan), atau ketika ia dituntut untuk mengirim lebih banyak frame melewati jalur yang dipilihnya daripada kecepatan yang diijinkan oleh jalur tersebut (disebut kemacetan jalur). Dalam kasus lainnya adalah ketika rangkaian penyangga-penyangga simpul (node’s buffer) ­ yakni memori yang bersifat temporer untuk frame-frame yang masuk ketika menunggu pemrosesan atau antrian frame-frame yang ke luar ­ menjadi terisi penuh dan simpul tersebut harus membuang frame-frame sampai penyangganya mempunyai ruangan atau tempat.
Jika lalu lintas LAN demikian padat, probabilitas kemacetan yang terjadi dapat menjadi tinggi, kecuali penggunanya membangun demikian banyak, baik jalur maupun penyakelarnya, yang berdampak membayar lebih banyak dari yang semestinya untuk biaya jaringannya. Maka sangat penting bahwa jaringan Frame Relay harus mempunyai kinerja yang baik untuk menangani kemacetan maupun meminimumkan pembuangan frame.
Dengan demikian, rangkuman dari pengertian prinsip kerja Frame Relay adalah;
  • Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI, yang mendeskripsikan tujuan frame-nya. Jika jaringan mempunyai masalah dalam menangani sebuah frame, baik yang disebabkan oleh kesalahan jaringan atau kemacetan secara praktis ia akan membuang frame tersebut.
  • Frame Relay membutuhkan jaringan dengan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk mencapai kinerja yang baik. Jaringannya tidak mempunyai kemampuan untuk mengoreksi kesalahan, maka Frame Relay tergantung pada protokol-protokol pada lapisan yang lebih tinggi di dalam piranti-piranti pengguna yang memiliki kecerdasan untuk memulihkannya dengan mentransmisikan ulang frame-frame yang hilang.
  • Pemulihan kesalahan oleh protokol-protokol lapisan yang lebih tinggi, walaupun itu otomatis dan andal, adalah tidak ekonomis dipandang dari sudut penundaan pemrosesan dan lebarpita. Maka mau tidak mau jaringannya harus meminimumkan terjadinya pembuangan frame.
Pada jaringan yanbersih, kemacetan mendominasi penyebab terjadinya pembuangan, yang berarti bahwa kemampuan jaringan untuk mencegah dan bereaksi terhadap kemacetan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kinerja jaringan.

Pertumbuhan Jaringan Frame Relay

Frame Relay merupakan teknologi jaringan data paket yang paling cepat pertumbuhannya dalam sejarah telekomunikasi. Seperti lazimnya dalam dunia bisnis, makin banyak perusahaan yang beralih ke teknologi Frame Relay sebagai suatu layanan komunikasi data yang hemat biaya dan efisien, kondisi tersebut tentu akan makin memicu pertumbuhan layanan yang diberikan oleh perusahaan penyedia layanan telekomunikasi. 
Sampai menjelang akhir tahun 1996 saja, ada 28 layanan Frame Relay yang ditawarkan di Eropa, yang layanannya menjadi terus berkembang baik secara nasional maupun internasional. Sebagai contoh di Jerman, layanan Vebacom (sebelumnya Meganet) mencakup 120 kota, sementara di Perancis 150 kota dicakup oleh Air France Operator Telecommunications. Di Inggris, BT (British Telecom) pun telah mengumumkan perwujudan jaringan Frame Relay nasionalnya. Menurut gambaran Datapro, pasar peralatan Frame Relay Eropa diharapkan tumbuh sekitar 45% dalam tahun 1997 ini hingga mencapai 181,3 juta dolar AS. Gambaran untuk tahun 1996 saja menunjukkan Jerman memimpin di depan dalam penjualan peralatan sampai mencapai 20.300 unit. Untuk interkoneksi LAN di Amerika Serikat, Frame Relay telah melampaui pangsa pasar 90%.

Antarkerja Frame Relay dengan ATM

Layanan saling dukung atau antarkerja (interworking) antara Frame Relay dan ATM sedang menjadi topik hangat di Amerika Serikat, di mana permintaan akan layanan Frame Relay masih terus tumbuh mencapai angka lipat tiga. Layanan antarkerja ini menawarkan keuntungan yang jelas baik bagi para penyedia layanan maupun para pelanggan mereka. Para penyedia layanan komunikasi yang dapat menghubungkan situs jaringan Frame Relay dengan situs jaringan ATM secara transparan tentunya memiliki kans penjualan yang lebih mudah untuk kedua tipe layanan tersebut. Dalam kasus-kasus tertentu, para pelanggan kelompok korporasi (kelompok jaringan bisnis dalam suatu firma, industri atau perusahaan besar) menghindari penggantian sirkit sewa mereka dengan Frame Relay. Hal ini disebabkan kecepatan yang relatif masih dipandang rendah pada Frame Relay, yakni umumnya 56kbps untuk hubungan ke tempat-tempat yang jauh, sementara koneksi- koneksi pada sisi sentral menggunakan akses T1 (1,544Mbps). Di lain pihak, fakta menunjukkan bahwa, perusahaan-perusahaan besar tidak membutuhkan koneksi ATM kecepatan tinggi (tentunya dengan biaya yang tinggi pula) yang menyebar ke kantor-kantor cabang mereka. Di sinilah layanan antarkerja memberikan solusi terbaik dari kedua masalah tersebut; Frame Relay kecepatan rendah (dan hemat biaya) ke kantor-kantor cabang, dengan akses ATM kecepatan tinggi ke lokasi kantor pusat.
Pendekatan campuran ini tentunya banyak menarik minat perusahaan-perusahaan yang telah menggunakan layanan Frame Relay. Para pengguna Frame Relay umumnya membangun jaringan mereka dalam konfigurasi Star, dengan banyak tempat atau lokasi yang jauh-jauh yang kemudian mengumpan ke sebuah sentral. Jika perusahaan- perusahaan ini kemudian menambah lebih banyak kantor cabang ke jaringan mereka, plafon lebar pita Frame Relay T1 memberikan suatu masalah yang besar bagi sisi sentralnya. Dengan antarkerja layanan, para pelanggan dapat bermigrasi dari Frame Relay ke ATM pada basis lokasi ke lokasi, yang tentunya lebih hemat biaya daripada menghadapi perpindahan teknologi. Pendekatan evolusioner ini juga memberikan kepada para penggunanya suatu kesempatan untuk menekan biaya investasi yang lebih besar dalam teknologi Frame Relay.

Sumber : http://www.elektroindonesia.com/elektro/telkom8.html#telko81
Continue Reading »